cropped-cropped-LOGO-PATEN-1.png
Sabar dulu.....

Memperingati International Women’s Day PMII Rayon Ali Ahmad Baktsir Gelar Diskusi Film

Sukoharjo,- Sabtu (8/3), Memperingati International Women’s Day Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PR PMII) Ali Ahmad Baktsir melaksanakan diskusi film Women from Rote Island. Diskusi ini berlangsung dari jam empat sore sampai jam delapan malam di sekretariat PMII Rayon Ali Ahmad Baktsir.

Yuga Bayu Prabowo selaku Ketua Rayon menyatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskusikan nilai-nilai kesetaraan gender dalam film tersebut.

“Selain dalam rangka peringatan International Women’s Day, kegiatan ini juga salah satu bentuk kaderisasi yang bertujuan untuk mempertajam pisau analisis anggota rayon,” ungkap Yuga.

Diskusi bedah film Women from Rote Island diselenggarakan oleh departement gender Rayon Ali Ahmad Bakstir. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Rayon Ali Ahmad Baktsir. Diskusi yang dipandu oleh Sahabati Idha Aulia Hassanah selaku kader PMII Rayon Ali Ahmad Bakstir.

“Sahabati Idha dipilih menjadi pemandu diskusi karena dia memang menggeluti dunia gender dan keperempuanan. Sehingga diskusi ini juga ditujukan sebagai pelatihan bagi kader kami,” tambah Yuga.

Nabila Raraswati sebagai koordinator departement Gender rayon menyatakan, bahwa diskusi berlangsung dengan kondusif dengan antusiasme peserta dalam memberikan pendapat-pendapatnya. Kejenuhan diskusi gender yang biasanya normatif bisa berkembang dengan nilai-nilai yang disampaikan di dalam film.

“Peserta sangat antusias karena mendapat pandangan baru dari film yang ditonton,” ungkap Nabila.

Kesimpulan dari diskusi ini salah satunya mengenai pentingnya pendidikan dan pola pikir terbuka transformasi sebuah kelompok masyarakat. Juga bagaimana gerakan perempuan yang ada pada film tersebut mampu memberikan spirit dan inovasi gerakan baru bagi para kader.

Hingga dewasa ini, spirit perempuan tetap harus digalakkan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui industri produksi film yang kemudian dapat dijadikan bahan diskusi. Melalui ruang diskusi seperti inilah dapat menjadi bukti, bahwa keberlangsungan intelektual kader PMII mampu dipertanggungjawabkan.